Satelit
Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa
yang mengintari benda lain didalam lingkup tata surya dalam periode dan
ketinggian tertentu.
Macam – macam satelit diantaranya :
- Satelit
ilmiah ( untuk riset)
- Satelit
Militer
- Satelit
Cuaca
- Satelit
Navigasi dan Maritim
- Satelit
komunikasi (SATKOM)
Dari kelima macam satelit tersebut penulis akan menjelaskan tentang satelit komunikasi (SATKOM) saja.
Satelit komunikasi tersebut mempunyai fungsi
sebagai berikut :
- Sebagai
stasiun pengulang (repeater)
- Memperkuat
sinyal RF (radio frekuensi)
- Mengubah
sinyal RF up link stasiun bumi menjadi sinyal RF down link stasiun bumi.
Berikut gambaran tentang blok diagram satelit
komunikasi :
Gambar 3.1.
Block Diagram Satelit Telekomunikasi
Pembagian frekuensi untuk satelit C-Band
adalah sebagai berikut:
- Frekuensi
Up Link : dari 5,925 sampai dengan 6,425 GHz dengan total band width
sebesar 500 MHz.
- Frekuensi
Down Link : dari 3,700 samapai dengan 4,200 GHz dengan total band width
sebesar 500 MHz.
Adapun kapasitas transponder satelit untuk
satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas
12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi
vertikal.
Indonesia melalui PT Telkom Tbk. telah
meluncurkan beberapa satelit
.
3.2. Antena
Antena adalah perangkat out door yang
berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang
dipakai dalam komunikasi satelit / VSAT yaitu antena parabola.
Fungsi antena parabola pada komunikasi VSAT
adalah sebagai berikut :
- Memancarkan
gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar
frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
- Menerima
delombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar
frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
1. Jenis Antena Parabola
Jenis – jenis antena parabola yang digunakan
dalam komunikasi VSAT adalah sebagai berikut:
- Antena
Parabola Focal Point
Pada antena jenis ini horn
ditempatkan pada titik fokus parabola.
Gambar 3.3. Antena Parabola Focal Point
- Antena
Cassegrain
Pada antena ini titik fokus
main reflektor dengan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu titik.
Gambar 3.4. Antena Cassegrain
- Antena
Gregorian
Pada antena jenis ini titik
fokus main reflektor dan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu titik.
- Antena
Offset Parabola
Terdiri dari dua jenis yaitu :
- Antena
offset parabola focal point (Prime Focus)
Gambar 3.6.
Antena Prime Focus
- Antena
offset parabola cassegrain
Gambar 3.7
Antena Offset Cassegrain
2. Beamwidth Antena Parabola
Beamwitdth adalah besarnya sudut berkas
pancaran gelombang RF utama (main lobe) yang dihitung pada titik 3 dB down dari
puncak main lobe.
Besarnya beamwidth adalah sebagai berikut :
Dimana :
BW = 3 dB Beamwidth
d = diamter antena dalam meter
f = frekuensi dalam GHz
Gambar 3.8.
Beamwidth Antena Parabola
3. Gain Antena Parabola
Gain antena parabola dapat dituliskan sebagai
berikut :
Dimana :
G = gain
d = diameter antena dalam meter
f = frekuensi dalam GHz
n = effisiensi dari antena aperture dalam
persen (biasanya
60 % = 0,6 )
atau dapat dituliskan menjadi :
G (dB) = 20,4 + 10 log n + 20 log d + 20 log
f
2. Low Noise Amplifier (LNA)
LNA adalah perangkat out door yang berfungsi
memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena
dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar (500 MHz).
Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima
oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :
- Jauhnya
letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang
lintasannya.
- Keterbatasan
daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas
penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan
mempunyai penguatan / gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus
sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz
(bandwidthnya 500 MHz).
Standar CCIR untuk penerimaan sinyal adalah
maksimum noise sebesar 10.000 pW (10 –8 Watt) untuk sinyal sebesar 1
mW.
Maka harga minimum S/N adalah sebagai berikut
:
Salah satu jenis LNA yaitu Parametrik LNA .
Parametrik LNA yaitu LNA yang menggunakan penguat parametrik untuk penguat
pertamanya dan penguat transistor biasa pada tingkat keduanya. Penguatan
pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan 15 sampai dengan 20 dB dan
penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai dengan 40 dB, sehingga
total penguatannya sebesar 55 dB.
Gambar 3.9. LNA
parametrik
3. Solid State Power Amplifier
SSPA yaitu perangkat out door yang berfungsi
untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh.
SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmit side)
yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz.
Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk
memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425
GHz dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang
jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang
dikehendaki ke satelit.
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam
mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi , diantaranya :
- Besar
daya output yang dihasilkan
- Lebar
band frekuensi yang harus dicakup
- Pengaruh
intermodulasi yang muncul
- Input
dan output Back - off
4. Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan
tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan sebagai down
converter.
- Up
Converter
Berfungsi untuk mengkonversi
sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan
frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425
GHz).
Gambar 3.10. Up Converter
Adapun hubungan antara
bandwidth RF dan bandwitdh IF dapat ditunjukan seperti gambar berikut :
Gambar 3.11. Bandwidth RF dan Bandwidth IF
- Down
Converter
Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down
link (3,7 MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi
center sebesar 70 MHz.
Gambar 3.12.
Down Converter
5. Modem Satelit
Modem merupakan perangkat indoor yang
berfungsi sebagai modulator dan demodulator.
Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem
satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK ( Phase Shift keying ).
-Karena antena berfungsi untuk memperkuat sinyal dari dan ke satelit, maka di atas refelctor antena tidak boleh terdapat genangan air ataupun sampah yang
dapat menghalangi pantulan sinyal dari dan ke satelit.
-Selain itu membran pada feedhorn harus bersih dari air.
-Perubahan
pointing pada antena akan menyebabkan sinyal yang
dipancarkan dari dan ke satelit tidak maksimal ataupun bisa juga antena tidak mengarah pada satelit yang
benar yang
akan menimbulkan interferensi pada satelit
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar