Social Icons

.

Pages

23 Nov 2012

SATELIT

  
Satelit
Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa yang mengintari benda lain didalam lingkup tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu.
Macam – macam satelit diantaranya :
  1. Satelit ilmiah ( untuk riset)
  2. Satelit Militer
  3. Satelit Cuaca
  4. Satelit Navigasi dan Maritim
  5. Satelit komunikasi (SATKOM)

Dari kelima macam satelit tersebut penulis akan menjelaskan tentang satelit komunikasi (SATKOM) saja.
Satelit komunikasi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :
  1. Sebagai stasiun pengulang (repeater)
  2. Memperkuat sinyal RF (radio frekuensi)
  3. Mengubah sinyal RF up link stasiun bumi menjadi sinyal RF down link stasiun bumi.
Berikut gambaran tentang blok diagram satelit komunikasi :

Gambar 3.1. Block Diagram Satelit Telekomunikasi

Pembagian frekuensi untuk satelit C-Band adalah sebagai berikut:
  • Frekuensi Up Link : dari 5,925 sampai dengan 6,425 GHz dengan total band width sebesar 500 MHz.
  • Frekuensi Down Link : dari 3,700 samapai dengan 4,200 GHz dengan total band width sebesar 500 MHz.
Adapun kapasitas transponder satelit untuk satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas 12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi vertikal.

Indonesia melalui PT Telkom Tbk. telah meluncurkan beberapa satelit
 .



3.2. Antena
Antena adalah perangkat out door yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi satelit / VSAT yaitu antena parabola.
Fungsi antena parabola pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
  • Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
  • Menerima delombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
1. Jenis Antena Parabola
Jenis – jenis antena parabola yang digunakan dalam komunikasi VSAT adalah sebagai berikut:
  1. Antena Parabola Focal Point
Pada antena jenis ini horn ditempatkan pada titik fokus parabola.

Gambar 3.3. Antena Parabola Focal Point
  1. Antena Cassegrain
Pada antena ini titik fokus main reflektor dengan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu titik.

Gambar 3.4. Antena Cassegrain
  1. Antena Gregorian
Pada antena jenis ini titik fokus main reflektor dan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu titik.

  1. Antena Offset Parabola
Terdiri dari dua jenis yaitu :
  • Antena offset parabola focal point (Prime Focus)

Gambar 3.6. Antena Prime Focus
  • Antena offset parabola cassegrain

Gambar 3.7 Antena Offset Cassegrain
2. Beamwidth Antena Parabola
Beamwitdth adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang RF utama (main lobe) yang dihitung pada titik 3 dB down dari puncak main lobe.
Besarnya beamwidth adalah sebagai berikut :
Dimana :
BW = 3 dB Beamwidth
d = diamter antena dalam meter
f = frekuensi dalam GHz
Gambar 3.8. Beamwidth Antena Parabola
3. Gain Antena Parabola
Gain antena parabola dapat dituliskan sebagai berikut :
Dimana :
G = gain
d = diameter antena dalam meter
f = frekuensi dalam GHz
n = effisiensi dari antena aperture dalam persen (biasanya
60 % = 0,6 )
atau dapat dituliskan menjadi :
G (dB) = 20,4 + 10 log n + 20 log d + 20 log f

2. Low Noise Amplifier (LNA)
LNA adalah perangkat out door yang berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar (500 MHz).
Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :
  1. Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
  2. Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan / gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
Standar CCIR untuk penerimaan sinyal adalah maksimum noise sebesar 10.000 pW (10 –8 Watt) untuk sinyal sebesar 1 mW.
Maka harga minimum S/N adalah sebagai berikut :
Salah satu jenis LNA yaitu Parametrik LNA . Parametrik LNA yaitu LNA yang menggunakan penguat parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa pada tingkat keduanya. Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan 15 sampai dengan 20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai dengan 40 dB, sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.

Gambar 3.9. LNA parametrik

3. Solid State Power Amplifier
SSPA yaitu perangkat out door yang berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz.
Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi , diantaranya :
  1. Besar daya output yang dihasilkan
  2. Lebar band frekuensi yang harus dicakup
  3. Pengaruh intermodulasi yang muncul
  4. Input dan output Back - off


4. Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan sebagai down converter.
  1. Up Converter
Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).
Gambar 3.10. Up Converter
Adapun hubungan antara bandwidth RF dan bandwitdh IF dapat ditunjukan seperti gambar berikut :
Gambar 3.11. Bandwidth RF dan Bandwidth IF

  1. Down Converter
Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

Gambar 3.12. Down Converter

5. Modem Satelit
Modem merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator.
Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK ( Phase Shift keying ).

 Dalam pemeliharaannya, hal yang penting untuk diingat adalah :
-Karena antena berfungsi untuk memperkuat sinyal dari dan ke satelit, maka di atas refelctor antena tidak boleh terdapat genangan air ataupun sampah yang dapat menghalangi pantulan sinyal dari dan ke satelit.
-Selain itu membran pada feedhorn harus bersih dari air.
      -Perubahan pointing pada antena akan menyebabkan sinyal yang dipancarkan dari dan ke satelit tidak maksimal ataupun bisa juga antena tidak mengarah pada satelit yang benar yang akan menimbulkan interferensi pada satelit lain.



Tidak ada komentar: